YOOOO!
Udah lumayan lama ga nge-post, nih! Hehehe
Ng.. Nge-post sih, tapi kebanyakkan ga penting dan gajelas (emang ada yang penting dan jelas disini?)
Oke deh kasian kalian nunggu-nunggu postingan gue ga jadi-jadi huhu sabar sabar aku kembali kok
#salah
Jadi beginilah keadaannya:
Saya, dikamar saya, kamar-nya dingin, nyetel TV tapi ga ditonton karna saya lagi ngetik di blackberry saya, jam menunjukkan pukul 11 malam pas, 1 jam sebelum tengah malam, tidak bisa tidur, seperti biasanya.
Jadi, saya memutuskan untuk ngedumel ga jelas di blog saya.
Ohya, udah pada tau belom gue punya hamster? Yak, gue punya hamster.
Yeaaaayy!
Setelah sekian lama ga melihara binatang. Terakhir melihara tuh waktu SD. Melihara hamster juga. Tapi langsung mati karna gue jemur. Hmm..
Pokoknya gue miara hamster deh. Pertama beli hamster satu dulu, dikasih nama MUNYA. Munya galak, suka gigit. Terus beli lagi yang cewe, namanya MINYU. Minyu baik, gapernah gigit, tapi kalo dideketin langsung kabur -_-
Jadi intinya, hamster gue ga ada yang bener. Dan kayanya, semesta emang ga menakdirkan mereka untuk berjodoh dan mempunya keturunan karna mereka emang ga cocok.
Whatever, yang pasti gue sayang mereka berdua.
Peluk.
Ehem, oke, sekarang juga sekolah tercinta gue lagi masa liburan untuk kelas X-XI.
Kenapa?
Karna kakak-kakak kelas XII kita lagi US. Yak, kita doakan saja semoga mereka sukses. Amin!
Tapi ya itu, gue jadi rada males liburan. Kenapa? Yaiyalah. Ga ada kerjaan.
Paling bangun tidur-->tweeting-->makan-->tweeting lagi-->nonton TV-->denger musik-->tweeting lagi-->makan lagi-->mandi-->tweeting lagi-->nonton film-->tweeting lagi-->tidur-->kembali ke bangun.
Dan itu artinya: SURAM.
Pengen sekolah aaaaaaaaaaa!
Hari selasa lama woy!
Aaa ngamuk nih! Ngamuk nih! Ngamuk! Menggila!!
*beberapa tahun kemudian.....*
Intinya, gue cuma mau ngucapin:
HAVE A NICE SATURDAY NIGHT!
Ya initinya cuma itu. Gue juga gatau kenapa kalo mau ngucapin have a nice saturday night musti pake embel-embel ngomong ngalor-ngidul kemana dulu. Ya, pokoknya begitu deh.
Oke, gue mulai ngantuk dan sekarang udah jam 23.31.
Saatnya tidur!
Jam 2 pagi gue bangun lagi buat nonton Real Madrid.
Yipieeee! Go Madrid!! <3
Sekian.
Bubar.
Saturday, March 12, 2011
Wednesday, March 2, 2011
Tentang Orang Yang Pernah Jatuh Cinta Bersama
Orang yang pernah jatuh cinta bersama sebagian besar memang ga mau mengakhiri cinta mereka saat itu juga. Kadang, orang yang pernah jatuh cinta bersama dipaksa oleh keadaan sekitar untuk berhenti jatuh cinta bersama.
Mereka memang ga di restuin sama alam semesta untuk tetap jatuh cinta bersama.
Alam semesta seakan memaksa mereka dan meyakinkan mereka untuk berhenti jatuh cinta bersama sampai akhirnya, cinta itu (cinta yang ada dari mulai kecil sekali kemudian bertambah sedikit dan semakin besar kemudian semakin jauh) berhasil dipaksa untuk berjalan sendiri-sendiri lagi.
Saat orang yang pernah jatuh cinta bersama berhasil dipaksa untuk berjalan sendiri-sendiri lagi, sedikit banyak ada perasaan menyesal: Mereka menyesal sudah berhasil dipaksa alam semesta untuk berhenti jatuh cinta bersama.
Lucu, dimana orang yang pernah jatuh cinta bersama kemudian berjalan sendiri-sendiri itu bertemu kembali, mereka berpapasan, bertatapan wajah ke wajah dan mata ke mata, tapi apa yang mereka lakukan? Mereka diam, dan kemungkinan mencoba tidak terjebak dalam moment pertemuan itu. Moment pertemuan ini terasa berjalan sangat lambat bagi mereka walaupun waktu normal berjalan pada umumnya.
Lalu, saat mereka sudah berhenti berpapasan, mereka tersenyum kecil dan menganggap hal yang baru mereka alami tadi (berpapasan) adalah hal yang konyol. Mereka kemungkinan mulai mengenang-ngenang moment-moment saat mereka masih jatuh cinta bersama, mereka menutupi perasaan mereka masing-masing di depan orang banyak, tapi saat mereka sendiri, dan mereka mulai mengenang-ngenang banyak moment, mereka masih bisa merasakan bagaimana rasanya saat mereka dipaksa dan berhasil dipaksa untuk berhenti jatuh cinta bersama. Mereka sedih.
Tapi, sedih itu kemungkinan bersifat sementara. Sedih itu kemungkinan akan hilang begitu mereka bisa benar-benar menerima keadaan masing-masing.
Sedih itu kemungkinan hilang saat mereka akhirnya menemukan orang yang lain lagi untuk diajak jatuh cinta bersama. Entah siapa yang lebih dulu berhasil menemukan orang lain lagi untuk diajak jatuh cinta bersama, yang pasti salah satu pihak pasti akan mengalami moment penyesalan dan kesakitan saat melihat orang lain yang pernah jatuh cinta bersama mereka akhirnya jatuh cinta bersama orang yang lain lagi.
Tapi, saat seseorang melihat orang yang pernah jatuh cinta bersama mereka akhirnya jatuh cinta bersama orang yang lain lagi, mereka menyadari satu hal: mereka tidak berhak melarang seseorang untuk lepas dari kesedihannya. Mereka tidak berhak melarang orang lain jatuh cinta lagi. Pada akhirnya, mereka menerima, merelakan, dan mendoakan orang yang pernah jatuh cinta bersama mereka itu.
Dan orang yang pernah jatuh cinta bersama itu adalah kita: gue dan lo.
Orang yang dipaksa alam semesta dan keadaan itu adalah gue dan lo.
Orang yang pernah berjalan bersama-sama dan sekarang berjalan sendiri-sendiri itu adalah gue dan lo.
Orang yang mengalami moment terkonyol saat berpapasan itu adalah gue dan lo.
Ini semua tentang gue dan lo.
Sekali lagi, gue bersyukur sama Tuhan karna Dia sudah menulis cerita tentang gue dan lo sedemikian rupa. Dimana gue dan lo adalah tokoh utamanya. Yak, meskipun akhirnya cerita itu gak diakhiri dengan "...akhirnya mereka hidup bahagia selamanya"
Mereka memang ga di restuin sama alam semesta untuk tetap jatuh cinta bersama.
Alam semesta seakan memaksa mereka dan meyakinkan mereka untuk berhenti jatuh cinta bersama sampai akhirnya, cinta itu (cinta yang ada dari mulai kecil sekali kemudian bertambah sedikit dan semakin besar kemudian semakin jauh) berhasil dipaksa untuk berjalan sendiri-sendiri lagi.
Saat orang yang pernah jatuh cinta bersama berhasil dipaksa untuk berjalan sendiri-sendiri lagi, sedikit banyak ada perasaan menyesal: Mereka menyesal sudah berhasil dipaksa alam semesta untuk berhenti jatuh cinta bersama.
Lucu, dimana orang yang pernah jatuh cinta bersama kemudian berjalan sendiri-sendiri itu bertemu kembali, mereka berpapasan, bertatapan wajah ke wajah dan mata ke mata, tapi apa yang mereka lakukan? Mereka diam, dan kemungkinan mencoba tidak terjebak dalam moment pertemuan itu. Moment pertemuan ini terasa berjalan sangat lambat bagi mereka walaupun waktu normal berjalan pada umumnya.
Lalu, saat mereka sudah berhenti berpapasan, mereka tersenyum kecil dan menganggap hal yang baru mereka alami tadi (berpapasan) adalah hal yang konyol. Mereka kemungkinan mulai mengenang-ngenang moment-moment saat mereka masih jatuh cinta bersama, mereka menutupi perasaan mereka masing-masing di depan orang banyak, tapi saat mereka sendiri, dan mereka mulai mengenang-ngenang banyak moment, mereka masih bisa merasakan bagaimana rasanya saat mereka dipaksa dan berhasil dipaksa untuk berhenti jatuh cinta bersama. Mereka sedih.
Tapi, sedih itu kemungkinan bersifat sementara. Sedih itu kemungkinan akan hilang begitu mereka bisa benar-benar menerima keadaan masing-masing.
Sedih itu kemungkinan hilang saat mereka akhirnya menemukan orang yang lain lagi untuk diajak jatuh cinta bersama. Entah siapa yang lebih dulu berhasil menemukan orang lain lagi untuk diajak jatuh cinta bersama, yang pasti salah satu pihak pasti akan mengalami moment penyesalan dan kesakitan saat melihat orang lain yang pernah jatuh cinta bersama mereka akhirnya jatuh cinta bersama orang yang lain lagi.
Tapi, saat seseorang melihat orang yang pernah jatuh cinta bersama mereka akhirnya jatuh cinta bersama orang yang lain lagi, mereka menyadari satu hal: mereka tidak berhak melarang seseorang untuk lepas dari kesedihannya. Mereka tidak berhak melarang orang lain jatuh cinta lagi. Pada akhirnya, mereka menerima, merelakan, dan mendoakan orang yang pernah jatuh cinta bersama mereka itu.
Dan orang yang pernah jatuh cinta bersama itu adalah kita: gue dan lo.
Orang yang dipaksa alam semesta dan keadaan itu adalah gue dan lo.
Orang yang pernah berjalan bersama-sama dan sekarang berjalan sendiri-sendiri itu adalah gue dan lo.
Orang yang mengalami moment terkonyol saat berpapasan itu adalah gue dan lo.
Ini semua tentang gue dan lo.
Sekali lagi, gue bersyukur sama Tuhan karna Dia sudah menulis cerita tentang gue dan lo sedemikian rupa. Dimana gue dan lo adalah tokoh utamanya. Yak, meskipun akhirnya cerita itu gak diakhiri dengan "...akhirnya mereka hidup bahagia selamanya"